Gereja Malam Ini

Ini hari Sabtu. Seperti biasa, Sabtu menjadi jadwal saya untuk gereja.
Kali ini saya beserta ibu dan bapak nostalgia ke gereja Kutoarjo. Misa dimulai pukul 18.00, namun kami datang terlambat. Misa di kota ini cukup lama, sekitar 1,5 jam lamanya.
Tepat pukul 19.30, berkat penutup diberikan oleh Romo.

Saya dan ibu berjalan keluar gereja. Kami cukup kaget, tepat ketika keluar dari pintu, dua remaja laki-laki menghadang kami. Keduanya sangat mirip. Wajah, tinggi, model rambut mereka sangat mirip. Kembar. Keduanya menggunakan seragam batik berwarna ungu, berkacamata bundar tebal.
Mereka membawa dus berisi gantungan kunci berbentuk boneka.

"Yo dibeli yo", keduanya berujar hampir bersamaan.

Suara keduanya sama, namun cara berbicara mereka agak lain dari yang lain.
Lalu saya mencari tahu, darimana keduanya datang.
Pandangan saya tertuju pada spanduk di belakang mereka. Rupanya gereja kami kedatangan teman-teman dari SLB / C Karya Bhakti Purworejo.

Kedua lelaki itu merupakan siswa SLB. Mereka tidak sendiri, beberapa rekan SLB berjaga di stand.
Mereka menawarkan pada kami hasil karya tangan sendiri.
Hasil karya mereka bagus, mulai dari gantungan kunci, tempat kue, tempat tissu, bantal, tempat gula jawa, bando, dll.
Beberapa membuatnya dari bahan bekas.

"Yang ini berapa?", tanyaku menunjuk gantungan kunci.
"Emmm...lima ribu", jawab salah satu dari mereka.

Ibu setuju jika saya membeli dua gantungan kunci.Saya beri 10ribu pas pada mereka.

Ada beberapa umat lain yang turut membeli gantungan kunci itu. Walaupun sebenarnya kami tidak butuh, namun ini menjadi bentuk simpati dan apresiasi kami bagi mereka.
Keterbatasan yang mereka miliki nyatanya tidak meruntuhkan semangat untuk terus berkarya.
Saya bangga pada mereka. Apa yang mereka lakukan telah menyentuh hati dan mengajarkan saya untuk lebih bersyukur. Doa saya menyertai mereka.

Komentar

Postingan Populer